ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA CLOSE FRAKTUR CRURIS POST OPERASI ORIF HARI KE-1 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG TANJUNG RSUD(RSKK) KABUPATEN KEDIRI

Detail Cantuman

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA CLOSE FRAKTUR CRURIS POST OPERASI ORIF HARI KE-1 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RUANG TANJUNG RSUD(RSKK) KABUPATEN KEDIRI

XML

RINGKASAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DEWASA PENDERITA CLOSE FRAKTUR CRURIS POST OPERASI ORIF HARI KE-1 DENGAN MASALAH KEPERAWATAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK

(Laporan Asuhan Keperawatan Di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2024)

Oleh :
NUR FADILA FAUZIAH
210101031

Fraktur adalah suatu patahan kontinuitas struktur tulang. Fraktur Cruris adalah terputusnya kontinuitas tulang yang terjadi pada tulang tibia dan fibula. Salah satu penanganan kasus fraktur cruris dengan tindakan pembedahan (ORIF Dan OREF), retating dan rehabilitasi.
Asuhan Keperawatan pada pasien dewasa penderita fraktur cruris dengan masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik dilakukan di RSUD (RSKK) Kabupaten Kediri selama 3 hari pada bulan November dan Desember 2023. Metode yang diterapkan adalah metode pemecahan masalah (Problem Solving) dengan pendekatan proses keperawatan yaitu studi kasus, dengan teknik penulisan deskriptif.
Hasil penilaian menunjukkan bahwa kedua pasien mengalami keterbatasan pergerakan setelah operasi karena keluhan nyeri yang intens saat bergerak, penurunan kekuatan otot, rentang gerak yang terbatas, serta gejala gelisah dan kelemahan. Tindakan perawatan yang diterapkan melibatkan fasilitasi aktivitas ambulasi dengan dukungan keluarga, seperti penggunaan tongkat atau kruk, serta memberikan edukasi tentang tujuan dan prosedur ambulasi, termasuk ambulasi dini.
Hasil evaluasi menunjukkan penyelesaian masalah mobilitas fisik dengan mencapai kriteria yang telah direncanakan. Evaluasi berfokus pada program latihan, ketiadaan kontraktur sendi, dan tindakan positif dari kedua pasien dalam meningkatkan mobilitas. Dengan demikian, masalah gangguan mobilitas fisik pada keduanya telah mengalami perbaikan yang memadai, sehingga intervensi dapat dihentikan.
Auham keperawata pada pasien pertama (Ny.Ar) dan pasien kedua (Ny.An) dengan masalah keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik teratasi, tidakan keperawatan yang ditetapkan yaitu : mengidentifikasi adaya nyeri tambahan, fasilitasi aktivitas ambulasi menggunakan alat bantu (mis. Tongkan atau kruk), libatkan keluarga dalam membantu meningkatkan ambulasi.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Fraktur Cruris, Gangguan Mobilitas Fisik


Detail Information

Item Type
KARYA TULIS ILMIAH
Penulis
NUR FADILA FAUZIAH - Personal Name
Student ID
210101031
Dosen Pembimbing
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit : KEDIRI.,
Edisi
Subyek
No Panggil
Copyright
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail