Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Prematur Rupture Of Membrane (PRM)

Detail Cantuman

KARYA TULIS ILMIAH

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Prematur Rupture Of Membrane (PRM)

XML

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
DENGAN PREMATUR RUPTURE OF MEMBRANE (PRM)
(Studi Kasus di Puskesmas Semen Desa Semen Kabupaten Kediri)

Oleh :
Khonsa
NIM. 19.01.02.008.

Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda-tanda persalinan dan setelah satu jam tidak diikuti proses inpartu sebagaimana mestinya. Apabila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi saat akhir kehamilan maupun sebelum waktunya.
Asuhan Kebidanan yang diberikan adalah Pada kehamilan aterm atau cukup bulan, bila ketuban pecah sudah melebihi 6 jam maka dilakukan terminasi kehamilan melalui induksi persalinan dengan oksitosin dengan monitoring ketat terkait kesejahteranan janin meliputi denyut jantung dan kontraksi rahim seta tanda-tanda infeksi pada ibu. Ketuban pecah dini dapat terjadi dikarenakan berbagai sebab, pada umunya KPD dapat terjadi akibat melemahnya membran secara fisiologis yang ditambah dengan gesekan yang terjadi akibat adanya kontraksi uterus. Infeksi intrauterin telah terbukti secara umum berhubungan dengan KPD, terutama pada usia kehamilan awal. Riwayat KPD merupakan faktor risiko utama terjadinya KPD atau persalinan prematur pada kehamilan berikutnya.
Pada masa hamil dilakukan kunjungan 2 kali kunjungan pada ibu. Pada LTA ini kasus yang diambil pad Ny.T. Pada kunjungan pertama pada tanggal 3 Desember 2021 didapatkan diagnosa GII P1001 UK 37 minggu lebih 2 hari kehamilan resiko rendah janin tunggal, hidup, intrauterine, letak memanjang, presentasi kepala, TBJ 2790 gram, Hb ibu normal yaitu 11,9 gr/dL rencana asuhan sesuai dengan asuhan kebidanan pada masa kehamilan yaitu memberitahu ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III, seperti perdarahan antepartum, ketuban pecah dini, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut hebat, memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda persalinan seperti, timbul rasa mulas yang teratur jaraknya dan lama, keluar lendir bercampur darah, keluar cairan dari jalan lahir. memberitahu ibu untuk kontrol 1 minggu tanggal 10 Desember 2021 kemudian atau sewaktu-waktu bila ada keluhan. Pada kunjungan 2 pada tanggal 10 Desember 2021 didapatkan diagnosa GII P1001 UK 37 minggu lebih 2 hari kehamilan resiko rendah janin tunggal, hidup, intrauterine, letak memanjang, presentasi kepala, TBJ 2790 gram, rencana asuhan sesuai dengan asuhan kebidanan pada masa kehamilan yaitu memberitahu ibu mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III, seperti perdarahan antepartum, ketuban pecah dini, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut hebat, memberikan penyuluhan tentang tanda-tanda persalinan seperti, timbul rasa mulas yang teratur jaraknya dan lama, keluar lendir bercampur darah, keluar cairan dari jalan lahir. memberitahu ibu untuk kontrol 1 minggu tanggal 17 Desember 2021 atau sewaktu waktu bila ada keluhan.
Hasil pengkajian INC pada tanggal 17 Desember 2021. Pasien sudah masuk dalam proses persalinan GIIP1001 UK 39 minggu 2 hari inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah Dini. Diberikan asuhan untuk dilakukan rujukan.
Hasil pengkajian masa nifas dilakukan 4 kali kunjungan pada ibu. Pada tanggal 19 Desember 2021 jam 14.00 WIB dilakukan kunjungan nifas I (KF1)di rumah Ny.T. didapatkan diagnosa P2002 post partum Hari ke 2 fisiologis. Asuhan yang di berikan adalah memperbanyak minum air putih, memperbanyak makanan berserat, mencegah perdarahan masa nifas, menjaga kebersihan genetalia terutama pada luka jahitan, memberikan ASI ondemand, mengajarkan ibu untuk mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. Kunjungan kedua (KF2) pada tanggal 24 Desember 2021 didapatkan diagnosa P2002 post partum 7 hari fisiologis, asuhan yang diberikan yaitu: memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi ,fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau,menilai dan mengajarkan kepada ibu adanya tanda tanda demam, infeksi atau kelainan pasca persalinan, menganjurkan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat,memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda tanda penyulit, memberikan ASI ondemand, memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, menjaga bayi agar tetap hangat. Kunjungan ketiga (KF3) pada tanggal 30 Desember 2021 didapatkan diagnosa P2002 post partum 13 hari fisiologis, asuhan yang diberikan yaitu: memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi ,fundus dibawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal dan tidak ada bau, menilai dan mengajarkan kepada ibu adanya tanda tanda demam, infeksi atau kelainan pasca persalinan, menganjurkan ibu mendapat cukup makanan, cairan dan istirahat, memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak ada tanda tanda penyulit, memberikan ASI ondemand, memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, menjaga bayi agar tetap hangat. . Kunjungan keempat (KF4) pada tanggal 21 Januari 2022 didapatkan diagnosa P2002 post partum 35 hari fisiologis Asuhan yang diberikan adalah menanyakan ibu tentang penyulit penyulit yang dialami atau bayinya, memberikan konseling untuk KB secara Dini.
Hasil pengkajian masa bayi baru lahir dilakukan 4 kali kunjungan. Kunjungan pertama (KN1) Pada tanggal 19 Desember 2021 didapatkan diagnosa neonatus aterm 2 hari fisiologis asuhan yang diberikan adalah memastikan bayi cukup mendapatkan ASI dengan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali, mengajarkan ibu perawatan tali pusat dengan kasa kering, mengajarkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, memberikan KIE tanda bahaya pada bayi baru lahir, menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya saat pagi. Kunjungan kedua (KN2) pada tanggal 24 Desember 2021 ibu mengatakan sejak kemaren bayi masuk rumah sakit dikarenakan ikterus pada bagian wajah, tangan, kaki. Asuhan yang di berikan adalah memberikan motivasi kepada ibu untuk tetap tabah dan sabar dan bayi sudah ditangani oleh dokter yang sudah ahli dibidangnya, memberikan nasehat kepada ibu untuk mematuhi aturan yang ada di rumah sakit. Kunjungan ketiga (KN3) pada tanggal 30 Desember 2021 didapatkan diagnosa neonatus aterm 13 hari fisiologis asuhan yang diberikan memastikan bayi cukup mendapatkan ASI dengan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali, mengajarkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, Memberikan KIE tanda bahaya pada bayi baru lahir, menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya saat pagi, menganjurkan ibu untuk mengikuti posyandu agar mendapatkan imunisasi BCG dan polio1. Kunjungan keempat (KN4) pada tanggal 21 Januari 2022 diagnosa neonatus aterm 35 hari fisiologis asuhan yang diberikan memastikan bayi cukup mendapatkan ASI dengan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya minimal 2 jam sekali, mengajarkan ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayi, memberikan KIE tanda bahaya pada bayi baru lahir, menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya saat pagi, menganjurkan ibu untuk mengikuti posyandu agar mendapatkan imunisasi DPT HB HIB dan polio2.
Hasil pengkajian KB dilakukan 2 kali kunjungan. Kunjungan pertama 15 Februari 2022 dengan diagnosa P2002 Calon Akseptor baru KB IUD Copper T asuhan yang diberikan adalah Menjelaskan cara memeriksa benang IUD dengan cara memasukan jari tengah kedalam vagina sebelum jongkok yang tentunya sudah dibersihkan terlebih dahulu dengan sabun, efek samping, Kunjungan ulang tanggal 22 februari 2022 atau sewaktu waktu bila ada keluhan. . Kunjungan kedua 22Februari 2022 dengan diagnosa P2002 Akseptor KB IUD Copper T 1 minggu.
Evaluasi yang dilakukan pada pelaksanaan asuhan kebidanan secara continuity of care pada Ny. T yaitu ketika ANC Ny. T sudah memenuhi standart asuhan kebidanan,
Kesimpulan dari asuhan kebidanan yang telah diberikan pada Ny. T secara continuity of care dari masa ANC (hamil) sampai dengan KB sudah diberikan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan, sehingga dapat bermanfaat dalam melakukan deteksi masalah yang dapat terjadi pada ibu hamil sampai dengan KB, hamil dapat ditangani sesuai dengan standar asuhan kebidanan . Saran dari asuhan yang diberikan ini adalah sebagai mahasiswa kebidanan harus lebih memahami teori yang telah didapat mengenai asuhan kebidanan komprehensif.
Kata Kunci : Ibu hamil, KPD


Detail Information

Item Type
KARYA TULIS ILMIAH
Penulis
KHONSA - Personal Name
Student ID
190102008
Dosen Pembimbing
NURIN FAUZIYAH,S.ST,M.Keb - - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Published
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit STIKES PAMENANG : KEDIRI.,
Edisi
Published
Subyek
No Panggil
Copyright
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail