Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Resiko Tinggi (KSPR 10) Dengan Riwayat Sectio Caesarea

Detail Cantuman

KARYA TULIS ILMIAH

Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Resiko Tinggi (KSPR 10) Dengan Riwayat Sectio Caesarea

XML

Asuhan Kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi (KSPR 10) dengan riwayat Sectio Caesarea (Studi Kasus di Praktik Mandiri Bidan Ny. Zulin Hanifah, S.ST Desa Bringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri)
Oleh:
Chremona Vianta Anggraini Putri
190102003
Sectio Caesarea (SC) merupakan salah satu operasi tertua dan terpenting di bidang obstetri. Persalinan SC didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerotomi). Salah satu indikasi dilakukannya section caesarea adalah adanya riwayat persalinan SC sebelumnya. Ibu dengan riwayat persalinan SC harus diberikan asuhan yang sesuai karena tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat jaringan parut setelah proses sectio caesarea. Jaringan parut tersebut bisa menghambat proses involusi uterus karena adanya luka yang akan membentuk jaringan parut pada uterus, semakin bertambahnya usia kehamilan bekas luka SC akan bertambah lebar perubahan ini yang akan menambah resiko terjadinya rupture uteri, riwayat persalinan SC juga terbukti akan meningkatkan resiko terjadinya plasenta previa dan abrupsio plasenta pada kehamilan berikutnya karena menurut penelitian uterus wanita dengan riwayat SC lebih tipis daripada uterus wanita dengan persalinan pervaginam. Plasenta previa ini dapat menyebabkan perdarahan antepartum dan menjadi indikasi untuk dilakukan kembali persalinan perabdomina pada kehamilan selanjutnya. Meningkatnya resiko untuk terjadinya berbagai komplikasi tersebut pada kehamilan dengan riwayat SC menempatkan kehamilan dengan riwayat SC sebagai kehamilan risiko tinggi sehinggga memerlukan pengawasan dan penatalaksaan khusus. (Aril Suryawinta:2019:364-369)
Metode yang digunakan dalam laporan tugas akhir ini yaitu design dalam asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas dan KB dengan menggunakan studi kasus, yaitu dengan cara meneliti suatu permasalahan yang berhubungan dengan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan kasus. Tempat dilaksanakan pengambilan kasus Asuhan Kebidanan adalah BPM Zulin Hanifah, S.ST yang bertempat di Dusun Bunut Desa Bringin Kecamatan Badas Kediri. Waktu pelaksanaan asuhan kebidanan yang dimulai bulan Maret 2022 sampai dengan bulan Mei 2022. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seorang ibu hamil yang usia kandungannya 38 minggu 2 hari, kemudian diikuti sampai dengan nifas selesai. Tekhnik pengambilan sampel atau subyek penelitian yang akan digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri dan sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Instrumen yang digunakan peneliti yaitu lembar Observasi (Lembar skrining KSPR, Skrining Pe, Skrining TT, Buku KIA, Leaflet, dan penapisan ibu bersalin), dan Dokumentasi yaitu pemberian asuhan kebidanan dengan buku KIA dan studi dokumentasi (format asuhan kebidanan ANC, INC, PNC DAN BBL) sesuai dengan KEPMENKES Nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan observasi untuk pengumpulan data primer serta buku KIA untuk data sekunder. Alat dan bahan yang digunakan yaitu tensi, thermometer, metlin, dan lain-lain untuk observasi dan pemeriksaan fisik, format asuhan kebidanan untuk wawancara, dan buku KIA unntuk studi dokumentasi. Peneliti melakukan studi kasus juga sesuai dengan etika penelitian yaitu melakukan inform consent, tidak mencantumkan nama asli pasien dan menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari pasien.
Laporan tugas akhir adalah laporan yang disusun setelah melakukan
asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada ibu mulai dari hamil, bersalin, nifas,
bayi baru lahir sampai dengan KB. Pada masa hamil dilakukan pemeriksaan
sebanyak 2x, pemeriksaan pertama didapat diagnosa GIIPI00I 38 minggu 2 hari Resiko Tinggi (KSPR 10) dengan Riwayat SC T/H/I, letak membujur, presentasi kepala TBJ 2.635 gram rencana asuhan pengecekan lab lengkap. Sedangkan pada pemeriksaan kedua didapat diagnosa GIIPI00I 39 minggu 3 hari dengan Resiko Sangat Tinggi (KSPR 14) T/H/I, letak membujur, presentasi kepala TBJ 2.635 gram rencana menganjurkan ibu mengonsumsi tablet FE yang diberikan kepada ibu secara rutin, konseling pentingnya rutin mengkonsumsi tablet FE, dan resiko dari anemia.
Pada persalinan didapat diagnosa GIIPI00I UK 39 minggu 6 hari degan ada gawat obsetri janin A/T/H/I/letak membujur presentasi kepala keadaan umum ibu dan janin baik rencana asuhan melakukan pengukuran TTV,DJJ, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan dalam, serta dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Amelia.
Pada KF 1 tidak dilakukan pemeriksaan karena ibu masih berada di Rumah Sakit, dan KRS tanggal 23 Maret 2022. KF 2 ditemukan diagnosa PII00II Post Partum SC hari ke 3 dengan rencana asuhan mengurangi oedema tungkai pada ibu, mengevaluasi adanya tanda bahaya ibu nifas. KF3 didapat diagnosa PII00II Post Partum SC hari ke 11 dengan rencana asuhan konseling tentang proses pengurangan rasa nyeri pada luka post SC. KF 4 didapat diagnosa PII00II Post Partum SC hari ke-36 rencana asuhan dilakukan follow up KB Implan.
Pada BBL dilakukan kunjungan sebanyak 2x, KN 2 didapat diagnosa Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan normal hari ke 5 dengan berat badan tetap atau tidak naik rencana asuhan menjeaskan pada ibu bahwa hal tersebut normal, dan menganjurkan ibu untuk tetap meberikan ASI secara on demand, KN 3 didapat diagnosa Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan normal hari ke 11 rencana asuhan menjelaskan imunisasi BCG dan Polio.
Kunjungan KB 1 rencana asuhan menjelaskan tentang efektivitas KB MAL didapatkan diagnosa akseptor baru KB MAL. Kunjungan KB 2 rencana asuhan follow up tentang KB Implan dan menganjurkan ibu melakukan pemasangan KB Impan di Puskesamas Badas tanggal 16 Mei 2022.
Berdasarkan asuhan yang telah diberikan kepada ibu dari masa hamil, persalinan, nifas dan neonatus sampai dengan penggunaan KB, tidak ditemukan hal yang patologis.
Saran yang dapat disampaikan untuk pelaksanaan asuhan kebidanan secara berkesinambungan selanjutnya ialah bagi klien diharapkan dapat dijadikan sebagai pengalaman dan pembelajaran, bagi lahan praktek diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk memberikan asuhan kebidanan yang berkesinambungan, bagi institusi pendidikan diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan teori dan pengalaman terbaru dalam ilmu kebidanan, memberikan informasi dan pembekalan secara menyeluruh dalam pelaksanaan asuhan kebidanan yang berkesinambungan dan penyusunan laporan tugas akhir.
Kata kunci : Ibu hamil, Riwayat SC, KSPR 10


Detail Information

Item Type
KARYA TULIS ILMIAH
Penulis
CHREMONA VIANTA - Personal Name
Student ID
190102003
Dosen Pembimbing
RATIH KUSUMA WARDHANI,S.ST,.M.Keb - - Dosen Pembimbing 1
Penguji
Kode Prodi PDDIKTI
Edisi
Departement
Kontributor
Bahasa
Indonesia
Penerbit STIKES PAMENANG : KEDIRI.,
Edisi
Subyek
No Panggil
Copyright
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pamenang
Doi

Lampiran Berkas

LOADING LIST...



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya  XML Detail